Gaya van der Waals dalam ilmu kimia merujuk pada
salah satu jenis gaya antara molekul. Istilah ini pada awalnya merujuk pada semua jenis gaya antar molekul, dan
hingga saat ini masih kadang digunakan dalam pengertian tersebut, tetapi saat
ini lebih umum merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol.
Hal ini mencakup gaya yang timbul dari dipol tetap (gaya Keesom), dipol rotasi atau bebas (gaya Debye) serta pergeseran distribusi awan elektron (gaya London).Nama gaya ini diambil dari nama kimiawan Belanda Johannes van der
Waals, yang pertama
kali mencatat jenis gaya ini. Potensial Lennard-Jones sering digunakan sebagai model hampiran untuk gaya van der Waals sebagai
fungsi dari waktu.
Interaksi van der Waals teramati pada gas mulia, yang amat stabil dan
cenderung tak berinteraksi. Hal ini menjelaskan sulitnya gas mulia untuk
mengembun. Tetapi, makin besar ukuran atom gas mulia (makin banyak elektronnya)
makin mudah gas tersebut berubah menjadi cairan.
Gas mempunyal sifat
bentuk dan volumenya dapat berubah sesuai tempatnya. Jarak antara
molekul-molekul gas relatif jauh dan gaya tarik menariknya sangat lemah. Pada
penurunan suhu, fasa gas dapat berubah menjadi fasa cair atau padat. Pada
keadaan ini jarak antara molekul-molekulnya menjadi lebih dekat dan gaya tarik
menariknya relatif lebih kuat. Gaya tarik menarik antara molekul-molekul yang
berdekatan inidisebut gaya Van der walls.
Gaya van der waals : gaya tarik di antara atom atau
molekul, gaya ini jauh lebih lemah dibandingkan gaya yang timbul karena ikatan
valensi dan besarnya ialah 10-7 kali jarak antara atom-atom atau
molekul-molekul. Gaya ini menyebabkan sifat tak ideal pada gas dan menimbulkan
energi kisi pada kristal molekular.
Ada
tiga hal yang menyebabkan gaya ini :
- Interaksi dikutub - kutub, yaitu tarikan elektrostatistik di antara dua molekul dengan moment dikutub permanen.
- Interaksi dikutub imbasan, artinya dikutub timbul karena adanya polarisasi oleh molekul tetangga.
- Gaya dispersi yang timbul karena dikutub kecil dan bersifat sekejap dalam atom.
BUKTI GAYA VAN DER WAALS
Banyak bukti menunjukkan bahwa ada gaya tarik antara
molekul,contohnya Cl2.
Cl
Cl . . . . . . . . Cl
Cl
Gaya van der waals
Gaya ini disebut gaya van der waals dan sangat lemah
dibandingkan ikatan ion dan kovalen.Dalam molekul Cl2 terdapat ikatn
kovalen dengan energi ikatan 240 kj/mol,dan antara molekul Cl2 terdapat
gaya van der waals sebesar 21 kj/mol.
Gaya van der waals dapat terjadi antara partikel yang
sama atau berbeda .sama halnya dengan gaya kohesi (gaya antara partikel –
partikel zat yang sama ) yang di pelajari disekolah lanjutan.gaya ini terjadi
karena adanya sifat kepolaran partikel tersebut.makin kecil kepolaran makin
kecil pila gaya van der waals-nya.
Gaya
Dipol-Dipol
Gaya dipol-dipol adalah gaya tarik
menarik yang terjadi antara molekul polar. Sebuah molekul hidrogen klorida
memiliki atom hidrogen sebagian positif dan atom klor sebagian negatif. Dalam
kumpulan banyak molekul hidrogen klorida, mereka akan mensejajarkan diri agar
daerah bermuatan sebaliknya dari molekul tetangga berdekatan satu sama lain.
Gaya dipol-dipol di alam
berbentuk serupa, tetapi jauh lebih lemah dari ikatan ionik.
|
Gaya Dispersi London
Gaya
dispersi juga dianggap sebagai jenis van der Waals dan yang paling lemah dari
semua gaya antarmolekul. Mereka sering disebut Gaya London setelah Fritz London
(1900-1954), yang pertama kali mengajukan keberadaan mereka pada tahun 1930. Gaya
dispersi London adalah gaya antarmolekul yang terjadi antara atom dan antara
molekul nonpolar akibat gerakan elektron.
Gaya Dispersi London
Gaya
dispersi juga dianggap sebagai jenis van der Waals dan yang paling lemah dari
semua gaya antarmolekul. Mereka sering disebut Gaya London setelah Fritz London
(1900-1954), yang pertama kali mengajukan keberadaan mereka pada tahun 1930. Gaya
dispersi London adalah gaya antarmolekul yang terjadi antara atom dan antara
molekul nonpolar akibat gerakan elektron.
Gaya dipol-dipol adalah hasil dari daya
tarik ujung positif dipol yang satu ke ujung negatif dari dipol tetangga.
Awan elektron dari atom helium berisi
dua elektron, yang biasanya diperkirakan akan merata secara spasial di sekitar
inti. Namun, pada saat tertentu distribusi elektron mungkin tidak merata,
sehingga timbul dipol sesaat. Dipol lemah dan sementara ini kemudian
mempengaruhi atom tetangga helium melalui tarik dan tolakan elektrostatik. Ini
akan menginduksi dipol atom helium terdekat (lihat Gambar di bawah).
Sebuah dipol singkat atau seketika
dalam sebuah atom helium.
|
Dipol sesaat dan akan menginduksi
secara lemah tertarik satu sama lain. Gaya dispersi meningkat seiring jumlah
elektron dalam atom atau molekul nonpolar yang meningkat.
Kelompok halogen terdiri dari empat
unsur yang semua mengambil bentuk molekul diatomik nonpolar. Tabel di bawah ini
menunjukkan perbandingan titik leleh dan didih untuk masing-masing.
Titik leleh dan
titik cair Halogen
|
|||||
Molecule
|
Jumlah elektron
|
Titik leleh (°C)
|
Titik didih ( °C)
|
Keadaan fisik pada suhu kamar
|
|
F2
|
18
|
-220
|
-188
|
gas
|
|
Cl2
|
34
|
-102
|
-34
|
gas
|
|
Br2
|
70
|
-7
|
59
|
cair
|
|
I2
|
106
|
114
|
184
|
padat
|
Gaya dispersi yang kuat untuk molekul
yodium karena mereka memiliki jumlah terbesar dari elektron. Gaya yang relatif
kuat menghasilkan titik leleh dan titik didih yang tertinggi dari kelompok
halogen.
Antaraksi ion – dipol
Partikel
yang berbeda dapat saling berikatan atau tarik menarik bila yang pertama adalah
ion dan yang lain molekul polar ( dipol ).gaya tarik listrik ini disebut
antaraksi ion – dipol,contohnya :
H+
+ H2O
H3O+
Ag+
+ 2NH3
Ag(NH3 )2+
Al+
+ 6 H2O
Al(H2O)63+
Na+
+ n H2O
Na(OH2)n+
F-
+
m H2O
F (H2O )m-
Gaya
ini cukup kuat dan sangat penting dalam proses pelarutan zat dalam pelarut,ion
positif atau negatif dapat pelarut polar,contohnya :
·
NaCl ( senyawa ion ) dapat larut dalam air ( pelarut polar )
·
AgBr ( senyawa ion )larut dalam NH3 ( pelarut polar )
Antaraksi
dipol – dipol
Antaraksi antara molekul polar (dipol)terjadi antara ekor
dan kepala.Artinya,kutub positif molekul yang satu tarik menarik dengan kutub
negatif yang lain.jika kutub yang sama berdekatan akan terjadi tolak – menolak
.contohnya molekul HF.ikatan hidrogen termasuk antaraksi jemis
ini.
Gaya Tarik Dan Gaya Tolak Antar Molekul HF |
Antaraksi ion – dipol terinduksi
Antaraksi ion – dipol terinduksi adalah molekul netral menjadi dipol
akibat induksi partikel bermuatan yang berada didekatanya .partikel penginduksi
itu mungkin ion atau dipol lain.induksi oleh ion lebih besar dibandingkan oleh
dipol ,karena muatan ion lebih besar ,jika induksi disebabkan oleh ion ,maka
terjadi antaraksi antara ion tersebut dengan molekul dipol yang terinduksi
sehingga disebut antaraksi ion – dipol terinduksi.
I-
+ I2
I3-
Hg2+
+
Hg
Hg22+
Ikatan
ini relatif lemah karena kepolaran molekul terinduksi relatif kecil dari dipol
permanen.
Antaraksi dipol –dipol tereduksi
Molekul
dipol dapat membuat molekul netral lain bersifat dipol terinduksi ,sehingga
terjadi antaraksi dipol – dipol terinduksi.ikatan ini cukup lemah ,sehingga
prosesnya berlangsung lambat.contohnya metana dan kripton dalam air.
n H2O
+ CH4
CH4(H2O)n
n H2O
+
Kr
Kr(H2O)n
Antaraksi dipol terinduksi – dipol
tereduksi
Pasangan elektron suatu molekul,baik yang bebas maupun
yang terikat ,selalu bergerak menegelilingi inti.elektron yang bergerak itu
dapat mengimbas atau menginduksi sasaat pada molekul tetangganya ,karena
elektron bermuatan listrik.akibatnya ,molekul tetangga menjadi polar terinduksi
sesaat.molekul ini kemudian dapat pula menginduksi molekul tetangga lainnya
,sehingga terbentuk molekul – molekul dipol sesaat.akhirnya,terjadi antaraksi
dipol terinduksi- dipol terinduksi yang disebut juga gaya london ( gambar
6.40).
Gaya
london menonjol pada molekul – molekul non polar dalam wujud cair dan padat
,sseperi N2 padat atau cair.dalam keadaan padat , molekulnya rapat
dan gaya london kuat sehingga molekul berkumpul bersama.jadi,gaya ini akan
berpengaruh bial jarak molekul sangat dekat.Bila kita ingin
mengubah wujud zat dari padat ke cair,atau dari cair ke gas,diperlukan sejumlah
energi untuk memutuskan gaya london sehingga molekul melepaskan diri dari
yang lain (6.41).gaya london bergantung pada Mr molekul .makin besar Mr semakin
banyak elektronnya dan semakin mudah membentuk dipol terinduksi.akibatnya
,titik didih dan titik beku unsur atau senyawa yang sejenis bergantung pada
Mr-nya (tabel 6.18)
Tabel 6.18 Titik didih
senyawa sejenis
senyawa
|
Tb
(° C )
|
Unsur
|
Tb
(° C )
|
unsur
|
Tb
(° C )
|
CH4
|
−161
|
F2
|
−188
|
He
|
−269
|
C2H6
|
−89
|
Cl2
|
−34,6
|
Ne
|
−246
|
C3H6
|
−30G
|
Br2
|
58,8
|
Ar
|
−185
|
C4H6
|
0
|
I2
|
184,4
|
Kr
|
−152
|
Gaya london dapat pula terjadi antara
molekul yang berbeda seperti CH4,C2H6,C3H6,
dan C4H10.keempat senyawa ini dapat bercampur bila di
cairkan.minyak bumi mengandung senyawa hidrokarbon dengan jumlah atom C yang
beragam dan dapat bercampur dalam keadaan cair,karena adanya gaya london
satu sama lain.campuran ini dapat dipisahkan menurut fraksinya berdasarkan
perbedaan titik didih atau berdasarkan Mr- nya.udara jika diembunkan akan
diperoleh campuran N2 dan O2 cair.campuran gas ini dapat
mengembunkarena ada gaya london antara molekul yang berbeda ,dan dapat
dipisahkan dengan destilasi,karena titik didihnya berbeda.
Gaya tarikan yang relatif lemah yang muncul antar- molekul non polar disebut
dengan gaya van der waals,atau gaya dispersi london.gaya dispersi antar molekul
jauh lebih lemah dibanding ikatan kovalen dalam molekul.elekton –elektron
bergerak secara terus- menerus dalam ikatan dan molekul.dengan demikian pada
satu waktu,salah satu molekul dapat memiliki kerapatan elektron yang lebih
banyak dibanding sisi yang lain ,yang kan memberikan peningkatan dipol
sesaat.karena dipol –dipol dalam suatu molekuldi induksi ,maka interaksi
–interaksi antar molekul juga disebut dengan interaksi dipol –dipolterinduksi.
Gaya van der waals merupakan interaksi antar molekul
terlemah .alkana merupakan molekul non polar,karena elektrinegativitas karbon
dan hidrogen hampir sama sebagai akibatanya,tidak ada muatan sebagian yang
signifikan pada atom apa pun dalam alkana.karenanya, ukuran gaya van der waals
yang terdapat pada alkana tergantung pada luas persinggungan antar
molekul .semakin besar bagian yang bersinggungan ,maka semakin kuat gaya van
der waals dan semakin besar banyaknya energi yang dibutuhkan untuk mengatasi
gaya – gaya ini.sebagai contoh isobutana (titik didih 10,2° C)dan butana (
titik didih – 0,6° C),keduanya dengan rumus molekul C4H10,mempunyai
titik didih yang berbeda,isobutana merupakan molekul yang lebih rapat dibanding
butana.dengan demikian, molekul – molekul butana memiliki luas permukaan
persinggungan untuk interaksi satu dengan yang lainnya yang lebih besar
dibanding isobutana.interaksi – interaksi yang lebih kuat yang mungkin terjadi
pada n – butana digunakan dengan titik didihnya ,yang lebih besar dibanding
titik didih isobutana
Isobutana
butana
(titik didih 10,2°
C)
(titik didih – 0,6° C
REFERENSI
D.Sarker Satyajid, Lutfun Nahar.2009,BAHAN KIMIA ORGANIK,ALAM DAN
UMUM.Yogyakarta : Pustaka pelajar,hal. 38-39
Michelle
Lee. (1999). van der Waals Forces: [Online].
Tersedia: http://educhem.com. [13 Januari 2008].
Syukri S,1999,KIMIA DASAR JILID 1,Bandung :ITB,hal.240- 243
Terimakasih mateterinya sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung ke blig saya, semoga bermanfaat 😊
HapusTerima kasih atas meterinya, sangat bermanfaat sekali :)
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung ke blog saya 😊
Hapusmateri yang dibahas sangat bermanfaat sekali. Di tunggu materi selanjutnya
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat 😊
HapusTrimakasih atas materinya yang sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung ke blog saya 😊
HapusTerima kasih atas materinya,sangat menarik dan lengkap
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat 😊
HapusTerima kasih atas pemaparannya
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat 😊
HapusTerimakasih, mateterinya sangat bermanfaat:)
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat 😊
HapusTerima kasih atas tambahan pemaparannya sis:)
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat 😊
HapusThanks gan atas materinya
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat 😊
Hapusterima kasih infonya sis
BalasHapusterima kasih infonya sis
BalasHapusterima kasih kembali, semoga bermanfaat
HapusTerimakasih, pemaparan atas materinya cukup jelas dan materinya sangat bermanfaat untuk pembelajaran :)
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat 😊
HapusTerimakasih, pemaparan atas materinya cukup jelas dan materinya sangat bermanfaat untuk pembelajaran :)
BalasHapusTerima kasih postingannya sebaiknya ditambahkan gambar suatu senyawa yg mengalami gaya tersebut..
BalasHapusTerima kasih atas sarannya, akan saya perbaiki lagi untuk kedepannya. Smoga bermanfaat 😊
Hapussangat lengkap materinya. ditunggu ya materi slanjutnya
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat 😊
HapusTerima kasih materinya
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat 😊
HapusTerimakasih materinya sangat membantu
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat 😊
HapusTerimakasih materi nya, namun kalo bisa tampilan di rapih kan
BalasHapusTerima kasih atas sarannya, kedepannya akan saya perbaiki lagi. Semoga bermanfaat 😊
Hapusterima kasih atas materi yang telah saudari paparkan, menarik dan bermanfaat sekali:)
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat 😊
HapusTerima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung ke blog saya 😊
HapusTerima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali
BalasHapusterima kasih atas ilmunya saudari Rani.
BalasHapusApakah ada contoh lain selain HCl pada gaya dipol-dipol? Jika ada, bisakah Anda berikan contoh beserta penjelasannya? terima kasih:)
Baiklah, terima kasih atas pertanyaannya saudari asna. Selain HCl, kloroform jg merupakan salah satu contoh dari gaya dipol-dipol.Gaya dipol-dipol merupakan gaya yang bekerja antara molekul – molekul polar, yaitu antara molekul yang memiliki momen dipol. Semakin besar momen dipolnya, maka semakin kuat gayanya.ujung positif suatu molekul polar akan saling menarik dengan ujung negatif molekul lain dan mempengaruhi posisinya. Molekul polar mempunyai gaya tarik resultan.
HapusTerima kasih semoga bermanfaat 😊